Normalnya, jika
semakin jauh seseorang dari garis ekuator, maka semakin berkurang pigmen yang
mereka miliki di kulit, rambut, dan mata. Hal inilah yang membuat mereka lebih
sensitif pada matahari. Sehingga menyebabkan lebih mudah menyerap sinar
matahari untuk menghasilkan vitamin D3, suatu nutrisi yang penting bagi
kesehatan tulang.
Dr Dan Kastner, selaku Direktur Sain di Institut Nasional Human
Genome Research Institute, di Bethesda dekat Washington telah melakukan serangkaian
penelitian. Dirinya mengatakan, gen yang terlibat dalam pigmentasi kulit
memiliki peran penting pada kesehatan dan penyakit manusia.
”Studi ini
menjelaskan jalan molekuler kompleks yang kemungkinan juga berkontribusi pada pemahaman
atas penyakit kulit. Sistem tersebut kemudian menyebabkan interaksi genetis
dengan faktor lingkungan,” kata Dan Kastner.
Sementara penelitian
lain dari peneliti senior di Genetic Disease Research Branch, Dr William Pavan punya
penilaian yang berbeda tentang pigmentasi. Dia menyatakan bahwa studi asosiasi
gen telah membuka banyak varian gen. Varian ini diasosiasikan dengan ciri-ciri
manusia kebanyakan.
”Dari gen
mereka kemudian ditemukan dalam wilayah gen yang tidak berkode protein. Dengan
menjelajah jalan biologi dan mekanisme molekular, dan melibatkan varian dalam
porsi gen yang belum terjelajahi, menjadi bagian sulit dalam pekerjaan kami,”
katanya.
"Ini adalah satu
dari sedikit kasus di mana para ilmuwan telah mampu mengasosiasikan sebuah
varian wilayah gen yang tidak terkodekan dengan fungsi mekanisme," katanya
0 comments:
Post a Comment