Saturday, December 28, 2013

Negara Indonesia Merupakan Urutan Kedua Sanitasi Terburuk

InfoBeritaDunia-Assistant Brand Building Manager Domestos Toilet Cleaner dan Vixal PT Unilever Indonesia Tbk, Johan Mantik, mengatakan berdasarkan data yang dikeluarkan PBB disebutkan,  Indonesia menduduki urutan kedua di dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk.
Johan Mantik pada acara "World Toilet Summit 2013" di Solo, mengatakan, masih mendasarkan data tersebut, sebanyak 100 juta dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia belum memiliki akses sanitasi yang baik.
Data global pada 2010 mengungkapkan, sebanyak 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut atau di daratan, kata Demikian pula toilet sekolah di Indonesia, katanya, kondisinya masih banyak yang memprihatinkan.
Menurut Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) masih sering dijumpai kondisi toilet sekolah yang gelap dan bau di tempat anak-anak Indonesia menimba ilmu. "Masih banyak banyak toilet sekolah yang kurang higienis, kondisi ini menjadi keprihatinan semua pihak yang terkait, seperti murid, orang tua, dan guru," katanya.
Saat ini baru 55 persen masyarakat Indonesia yang dapat menikmati akses sanitasi sehat dan toilet higienis. Hal ini artinya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai akses sanitasi sehat dan toilet higienis.
Padahal, lanjut dia, toilet yang tidak higienis merupakan sumber kontaminasi berbahaya untuk sejumlah kuman penyebab penyakit seperti diare, typus, dan muntaber.
Dikatakan sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman memberikan kontribusi terhadap 88 persen kematian anak akibat diare di seluruh dunia.
Toilet sekolah merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan untuk menciptakan sebuah lingkungan yang sehat bagi warga sekolah, khususnya anak-anak," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, PT Unilever melalui salah satu brandnya Domestos menginisasi Gerakan Toilet Higienis Demestos yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kehigienisan toilet.
Ia mengatakan, dengan senantiasa yang baik dan kondisi toilet yang higienis menjadi salah satu langkah awal membentuk manusia Indonesia yang sehat dan kuat. Sebagai agen perubahan anak-anak sekolah,  perlu terbentuk perilaku sehatnya agar memahami bagaimana toilet yang sehat, dan cara memeliharanya.
Melalui, kegiatan "Gerakan Toilet Higienis Demestos (GTHD)" yang berfolus pada higienis toilet di sekolah dasar ini telah berlangsung sejak 2011 dan telah melakukan edukasi di sekolah-sekolah yang tersebar di 26 kota di Indonesia. Hingga kini GTHD telah melibatkan 320.000 murid sekolah dasar di lebih dari 1.900 sekolah.

0 comments:

Post a Comment