Saturday, December 7, 2013

Keamanan Sumber Energi Nuklir di Indonesia Perlu Peran Banyak Pihak

InfoBeritaDunia-Keamanan tenaga nuklir di Indonesia, memerlukan peran banyak pihak di tengah meningkatnya penggunaan bahan nuklir, untuk kesehatan dan industri.
”Nuklir sebetulnya aman untuk kegiatan terkait, sepanjang dalam pengawasan yang ketat,” kata As Natio Lasman, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (Bapeten).
Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten, Suharyanta, mengemukakan, selama ini tenaga nuklir banyak digunakan untuk bidang kesehatan, pengeboran minyak, dan radiografi industri.
”Untuk itu kita membutuhkan sistem diteksi mumpuni dan mutakhir, terutama di pintu-pintu masuk arus barang impor, baik di pelabuhan maupun bandara,” kata Suharyanta.
Pemasangan sistem deteksi tersebut, dapat dipasang di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjungpriok, Jakarta, Soekarno Hatta, Makasar, dan Belawan, Sumatera Utara. Upaya itu, untuk mendeteksi keberadaan zat radioaktif/bahan nuklir di dalam kontainer tanpa harus membukanya.
”Ini dilakukan semata-mata meningkatkan keamanan nasional terhadap nuklir,” ujarnya.
Diperlukan kerja sama Kementrian Perhubungan, operator pelabuhan dan operator bandar udara. Dalam upaya, memantau keberadaan perjalanan bahan nuklir.
Suharyanta mengungkapkan, pihaknya siap membantu berbagai pihak dalam pengoperasian pemantau radiasi nuklir (Radiation Portal Monitor/RPM). RPM saat ini terpasang di Tanjung Priok dan Batam sejak 2005. Di Tanjung Perak, Surabaya, dan Belawan, Medan, pada 2012.
”Selanjutnya RPM juga dipasang di Indonesia Timur, yakni di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara dan Soekarno Hatta. Begitu juga di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang,” demikian Suharyanta.

0 comments:

Post a Comment