InfoBeritaDunia-Assistant Brand Building Manager Domestos Toilet
Cleaner dan Vixal PT Unilever Indonesia Tbk, Johan Mantik, mengatakan
berdasarkan data yang dikeluarkan PBB disebutkan, Indonesia menduduki urutan kedua di dunia
sebagai negara dengan sanitasi buruk.
Johan Mantik pada acara "World Toilet Summit
2013" di Solo, mengatakan, masih mendasarkan data tersebut, sebanyak 100
juta dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia belum memiliki akses sanitasi yang
baik.
Data global pada 2010 mengungkapkan,
sebanyak 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air
besar (BAB) sembarangan di sungai, laut atau di daratan, kata Demikian pula
toilet sekolah di Indonesia, katanya, kondisinya masih banyak yang
memprihatinkan.
Menurut Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) masih sering
dijumpai kondisi toilet sekolah yang gelap dan bau di tempat anak-anak
Indonesia menimba ilmu. "Masih banyak banyak toilet sekolah yang kurang
higienis, kondisi ini menjadi keprihatinan semua pihak yang terkait, seperti
murid, orang tua, dan guru," katanya.
Saat ini baru 55 persen masyarakat Indonesia yang
dapat menikmati akses sanitasi sehat dan toilet higienis. Hal ini artinya masih
banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai akses sanitasi sehat dan
toilet higienis.
Padahal, lanjut dia, toilet yang tidak higienis
merupakan sumber kontaminasi berbahaya untuk sejumlah kuman penyebab penyakit
seperti diare, typus, dan muntaber.
Dikatakan sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk
serta air minum yang tidak aman memberikan kontribusi terhadap 88 persen
kematian anak akibat diare di seluruh dunia.
Toilet sekolah merupakan bagian yang sangat penting
untuk diperhatikan untuk menciptakan sebuah lingkungan yang sehat bagi warga
sekolah, khususnya anak-anak," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, PT Unilever melalui salah satu
brandnya Domestos menginisasi Gerakan Toilet Higienis Demestos yang bertujuan
untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan dan kehigienisan
toilet.
Ia mengatakan, dengan senantiasa yang baik dan kondisi
toilet yang higienis menjadi salah satu langkah awal membentuk manusia
Indonesia yang sehat dan kuat. Sebagai agen perubahan anak-anak sekolah, perlu terbentuk perilaku sehatnya agar
memahami bagaimana toilet yang sehat, dan cara memeliharanya.
Melalui, kegiatan
"Gerakan Toilet Higienis Demestos (GTHD)" yang berfolus pada higienis
toilet di sekolah dasar ini telah berlangsung sejak 2011 dan telah melakukan
edukasi di sekolah-sekolah yang tersebar di 26 kota di Indonesia. Hingga kini
GTHD telah melibatkan 320.000 murid sekolah dasar di lebih dari 1.900 sekolah.
0 comments:
Post a Comment