InfoberitaDunia-Indonesia patut berbangga memiliki ketiga perempuan ini.
Dari mereka, dunia fashion Indonesia menjadi begitu berbeda. Terutama kebaya,
yang menjelma menjadi satu ikon fashion tersendiri. Virus kebaya berhasil
ditularkan kepada masyarakat dengan cara yang begitu apik.
Dari sosok seorang Amie Indriati, lahirlah perempuan
berbakat bernama Anne Avantie. Seorang fashion designer Indonesia yang memberi
begitu banyak warna pada arti fashion itu sendiri.
Berawal dari dua mesin jahit sederhana di rumah
kontrakannya, laju Anne seolah tidak terbendung. Kini tidak ada orang yang
tidak mengenal nama Anne Avantie.
Kerja keras dan dedikasinya demi dunia fashion Indonesia
yang berbeda, membuatnya diganjar anugerah Kartini Award 2004-2005 dari Ibu
Negeri Hj Ani Susilo Bambang Yudhoyono.
Ini adalah pengakuan Indonesia terhadap sosok Anne, sebagai
perempuan yang berhasil mengembangkan sebuah industri kecil menjadi industri
yang memiliki arti strategis di Indonesia. Kesetiaannya menjalankan komitmen
itu, juga membuatnya kembali diganjar anugerah serupa, Kartini Award, pada
tahun 2008.
Anne lantas melahirkan satu sosok penuh bakat di dunia
fashion. Namanya Intan. Jika kemudian banyak orang mengenal namanya sebagai
Intan Avantie, itu adalah sebuah hal yang wajar.
Bakat sang bunda mengalir deras di tubuhnya, sehingga Intan
merelakan pendidikan formalnya menjadi hilang, untuk kemudian benar-benar
menekuni dunia fashion yang senada dan selaras dengan sang ibu.
Intan, pada satu kesempatan tampil di Kabupaten Kudus,
mengatakan bahwa dirinya mendapat banyak pelajaran dari sang bunda, untuk bisa
tetap bertahan menjalankan karirnya hingga saat ini.
”Bunda saya
itu selalu menekankan bahwa untuk bisa mencapai apa yang diinginkan. Beliau
bilang, tulis apa yang kau lakukan,
lakukan apa yang kau tulis. Dengan demikian, kita tahu bagaimana harus
melangkah,” imbuhnya.
Estafet kehidupan ketiganya sebagai perancang busana, tentu
saja menjadi inspirasi bagi siapa saja. Termasuk kelembutan dan kasih
sayangnya, yang ditunjukkan dengan mendirikan Wisma Kasih Bunda. Di sinilah,
Anne memberikan kesembuhan kepada anak-anak yang memiliki kekurangan.
Misalnya
menderita hydrocephalus, anak tanpa anus, tumor, bibir sumbing, dan
penyakit-penyakit yang membutuhkan penanganan serius. Ketiga perempuan ini,
merasa bahwa keseimbangan hidup akan terjadi dengan membantu sesama yang
membutuhkan. Sungguh, tiga generasi yang pantas untuk menjadi inspirasi.
0 comments:
Post a Comment