InfoBeritaDunia-Berita dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengabarkan bahwa mereka mampu mengawetkan rendang,
pepes, semur, ayam betutu, bandeng asap, dan makanan khas lainnya hingga 1,5
tahun lebih. Melalui proses "iradiasi".
”Proses iradiasi itu aman dari radiasi. Karena caranya hanya
lewat, seperti detektor di bandara atau rontgen
di rumah sakit. Proses iradiasi aman, gizi dan rasanya tidak berubah,” kata
Kepala Pusat Standarisasi dan Jaminan Mutu Nuklir BATAN Djatmiko.
BATAN sendiri berhasil melakukan proses iradiasi makanan khas
Indonesia, pada tahun 2012.
”Kami sedang menyusun regulasi dan standar iradiasi makanan khas.
Agar dimanfaatkan masyarakat,” katanya ketika didampingi Kasubbid Standarisasi
Mutu Bahan dan Peralatan Nuklir Sigit Santoso.
Pemanfaatan
oleh masyarakat, dilakukan dua cara, yakni memiliki alat iradiator dan
menggunakan jasa iradiasi, semuanya masih harus ke BATAN Jakarta.
”Alat dan jasa itu bisa dilakukan swasta, tapi kami masih menyusun
regulasi, standar, dan sertifikasi. Kalau regulasi dan standar sudah disusun,
swasta yang melakukan sudah memiliki sertifikasi, proses iradiasi lebih mudah,”
tuturnya.
Tentang biaya proses iradiasi, Kasubbid Standarisasi Mutu Bahan
dan Peralatan Nuklir Sigit Santoso mengaku, hal itu masih belum dikalkulasi. Namun
jasa iradiasi, berkisar Rp 300 ribu per 1 meterkubik bahan pangan.
”Kami membentuk lembaga sertifikasi produk hasil iradiasi, pada
tahun depan. Hingga regulasi, standar, dan sertifikasinya sudah selesai
dirumuskan,” ujarnya.
BATAN melepas ke pasaran
sejumlah hasil iradiasi, untuk bahan baku makanan seperti padi, kedelai, dan
sebagainya. Hanya, padi iradiasi tidak diberi
merek BATAN. Karena masyarakat menyamakan radiasi dengan bom atom, padahal padi
iradiasi itu sangat aman, steril, higienis, lebih pulen, hasil per hektare lebih
banyak, dan banyak yang suka.
0 comments:
Post a Comment