Saturday, April 5, 2014

Tren Perawatan Kecantikan yang Berbahaya

Tren Perawatan Kecantikan yang Berbahaya
InfoBeritaDunia - Masing-masing individu punya cara yang berbeda-beda, dalam menjaga dan merawat tubuhnya. Upaya tersebut dilakukan, agar mereka tetap sehat dan terawat.
Kaum wanita, dalam hal ini tentu ingin dilihat sebagai wanita yang cantik. Guna meraih mimpinya tersebut, semua perawatan di tempuhnya. Termasuk melakukan perawatan yang mahal, terkadang tak bisa dijamin keamanannya.
Berikut, beberapa perawatan kecantikan di Indonesia yang sedang tren, namun ternyata berbahaya. Tren kecantikan apa saja itu, simak ulasan di bawah ini.

Spa Ikan
Perawatan yang menggunakan ikan gara rufa ini menjanjikan, mampu membantu menyingkirkan sel-sel kulit mati. Sehingga, kulit bisa lebih mudah beregenerasi.
Ikan ini memang bisa memakan sel-sel kulit mati Anda. Namun, yang menjadi masalah ialah mengenai kehiginisan air kolam ikan itu berada.
Bayangkan, dalam setiap hari, berapa banyak orang bergantian memasukkan kaki ke dalamnya? Bisa dibayangkan, berapa banyak bakteri atau virus yang berpindah dari kaki satu ke yang lain.
Berdasarkan penelitian, beberapa penyakit bisa ditularkan melalui spa ikan ini. Misalnya, bakteri Vibrio vulnificus, Vibrio cholerae, dan Streptococcus agalactiae. Bakteri-bakteri itu penyebab pneumonia dan infeksi serius. Disarankan, tidak sembarangan melakukan spa ikan di tempat umum yang tidak mempertimbangkan aspek medis.

Pelurusan Rambut Metode KeratinKita mengenal pelurusan rambut dengan menggunakan keratin. Sebagian orang, mengenalnya dengan nama brazilian straightening treatments.
Hasil dari treatment tersebut mungkin memuaskan. Namun, dua perusahaan besar yang bergerak di bidang produk kecantikan memberikan peringatan.
Produk pelurusan rambut dengan keratin, mampu menghasilkan gas berbahaya yang bisa menyebabkan kanker. Gas tersebut mengandung agen karsinogenik saat dicampurkan. Oleh sebab itu, saat mencampurkannya tidak boleh sembarangan.

Behel gigi ala kios pinggiranKetua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Zaura Rini Anggraeni, MDS mengatakan, berbahaya jika memakai behel gaya-gayaan atau behel palsu dan behel pura-pura. Behel-behel tersebut, ditawarkan oleh kios-kios gelap.
Bahaya yang dimaksud ialah, bisa merusak posisi gigi, menyebabkan tulang yang memegang gigi rusak. Sehingga, membuat gigi mudah goyang.
Apabila sampai terjadi semacam ini, justru yang didapat ialah kerugian besar yang tak bisa dibayar. Sebab. jika gigi sudah goyang tidak bisa dikawat lagi.
”Contohnya pagar, kalau ditekan terus, lama-lama dia bisa doyong. Begitu juga dengan tulang penyangga gigi yang bisa rusak. Itu ada penelitiannya, bukan hanya sekadar omongan saja,” kata Zaura dikutip dari vemale.com.
Belum lagi, tambah Zaura, bahaya lainnya terjadi penumpukan atau penimbunan makanan. Sebab, umumnya gigi lebih sulit dibersihkan jika memakai behel. Apalagi jika malas atau asal-asalan dalam membersihkan gigi, bisa menyebabkan kerusakan email gigi.
Penggunaan behel yang benar, biasanya digunakan untuk kepentingan pengunyahan. Misalnya, pada kasus gigi tidak beraturan yang mengganggu proses mengunyah.

0 comments:

Post a Comment